Kamis, 14 Juli 2011

Wanita Ternyata Lebih Suka Selingkuh

Wanita Ternyata Lebih Suka SelingkuhPerselingkuhan di kalangan pria selama ini, dianggap sudah menjadi hal yang biasa. Perselingkuhan dan pria adalah dua sisi mata uang. "Dia (pria) tak bisa mengunci celananya," begitu kalimat yang biasa muncul. Atau, "Pria tak pernah bahagia dengan apa yang dia punya di rumah."
Betulkah?
Agaknya, itu tinggal mitos. Sebuah survei terbaru menunjukkan, empat dari 10 wanita berselingkuh. Bandingkan dengan pria: hanya tiga dari 10.
Sebuah penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan dilakukan Opera North. Mereka melakukan jajak pendapat terhadap 3.000 orang dewasa. Mereka menemukan satu dari lima wanita merasakan sensasi dari perselingkuhan. Satu dari empat wanita memburu laki-laki asing yang menarik perhatian mereka.
Kecuali itu, satu dari empat wanita mengaku mereka tak tahan bercinta dengan lelaki yang mengenakan pakaian seragam. Dan, satu dari lima wanita berselingkuh dengan orang-orang yang berkuasa.
Wanita lebih suka berselingkuh ketika mulai bosan dengan relasi mereka. Dan, satu dari lima wanita berselingkuh mengatakan itu hanya pernah terjadi kalau mereka minum-minuman beralkohol terlalu banyak.
Ada lagi alasan lain wanita berselingkuh. Mereka menganggap hidup terlalu singkat. Dan, mereka tak pernah percaya pada relasi yang monogamis. Setidaknya, lebih seorang dari 10 wanita mengakui hal itu.
Perselingkuhan dalam waktu lama, memang menghadirkan risiko tinggi. Dan, sepertiga dari perselingkuhan untuk waktu yang panjang itu, akhirnya diketahui suami atau teman hidup mereka.
Toh, masih saja ada yang menyoal hasil penelitian ini. "Meskipun penelitian terhadap 3.000 wanita ini termasuk luas, saya kira perlu diperhatikan tentang riset yang digunakan di sini. Untuk menilai statistik ini, kita perlu tahu lebih banyak tentang mereka, yakni soal-soal yang harusnya relevan. Misalnya, bagaimana latar belakang relasi mereka," ujar Leila Collins, seorang psikoterapis.
Menurutnya, satu hal yang ditunjukkan riset ini adalah bersamaan dengan kebebasan dan ekualitas wanita, muncul pula peluang lebih bagi wanita untuk tidak bisa dipercaya.

"Pandangan yang selama ini ada adalah lelaki suka berkumpul atau keluar bekerja dan tak bisa memelihara mata. Kini wanita memiliki kesempatan yang sama hampir di seluruh area. Jadi mereka punya peluang yang sama untuk bertemu orang selain partner mereka," ujar Collins.
Di sisi lain, dia melihat angka-angka itu juga menunjukkan dilema yang dihadapi wanita di era sekarang ini. Kadang-kadang dilema ini membuat mereka tak puas dengan kehidupan perkawinannya.
"Kini, kita bekerja lebih lama, mencoba membesarkan anak-anak, dan memiliki kehidupan sosial yang gila. Mungkin itu terlalu banyak sehingga kita tak punya waktu yang cukup bersama partner atau orang yang kita cintai," tuturnya lagi.
Meski begitu, menurutnya, menggoda bukanlah sesuatu yang tak ada salahnya. Yang salah adalah jika membawanya ke level berikutnya.
Menurut riset itu, wanita yang nyaris berselingkuh, atau sudah berselingkuh, tak pernah melakukannya karena kecelakaan begitu saja. Selalu ada masalah dalam kehidupan relasinya yang menyebabkan hal itu terjadi.
"Apakah secara seksual, emosional, atau perasaan butuh sedikit kesenangan, adalah jawaban atas persoalan ini sebelum perselingkuhan dimulai," ujarnya.
Collins pun memberi saran: jika pernah berselingkuh, duduklah dengan tenang, lakukan kontemplasi sebelum memutuskan mengaku kepada partner sendiri. "Jika kita pikir harus menghadapinya dan bisa berlanjut, cobalah. Pengakuan bukanlah selalu jadi jawaban," katanya pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar